Enam Kebiasaan Salah Menurut Medis
http://supermilan.wordpress.com
Masyarakat Indonesia banyak yang mempunyai cara-cara tersendiri untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi yang paling umum adalah kebiasaan-kebiasaan dibawah ini yang sepertinya telah dipercayai turun temurun. Namun ternyata apa yang telah dipercayai dan dilakukan secara turun temurun tersebut salah menurut DR. Dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI dalam bukunya “ILMU KESEHATAN UMUM”, terbitan USU Press, 2010.
-
1. MASUK ANGIN HARUS KEROKAN
FAKTA :
Kerokan ternyata bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada dikulit. Tidak mengherankan, jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi. Kerokan akan menimbulkan rasa sakit, tapi karena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau “terlupakan”.
-
2. ANGIN DUDUK HARUS DIKEROK ATAU DIPIJAT
Mungkin masih banyak yang belum tau apa itu angin duduk. Angin duduk adalah rasa masuk angin yang disertai keringat berbutir-butir besar dan nyeri, rasa tertekan, atau rasa berat di dada. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan aliran darah ke otot jatung yang berfungsi memompakan darah keseluruh tubuh.
Bila nyerinya pada perut disertai dengan tegang pada dinding perut, kadangkala muntah dan berkeringat dingin, inin mungkin peristiwa nyeri ‘kolik’, yaitu nyeri tiba-tiba akibat gangguan fungsi organ internal, seperti usus, lambung, empedu, ginjal, atau uterus.
FAKTA :
Apabila menderita angin duduk, jangan dipijat atau dikerok. Kejadian orang yang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penangan yang salah dapat berakibat fatal. Hal yang harus dilakukan adalah pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.
-
3. PENDERITA CACAR AIR ATAU CAMPAK TIDAK BOLEH MANDI
FAKTA :
Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.
-
4. MANDI MALAM HARI MENYEBABKAN REMATIK
FAKTA :
Hal ini tidak benar. Kalau kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi untuk kebersihan, tidak ada masalah mesdkipun mandi malam hari. Tetapi pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat.
-
5. KALAU DEMAM TIDAK BOLEH MANDI
FAKTA :
Dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.
-
6. MEMAKAI PAKAIAN TEBAL / SELIMUT KETIKA DEMAM
FAKTA :
Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang.
Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.
Sumber : www.melonproperty.com
Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi DR.Umar Zein
Klinik ini beralamat di Jl.Denai 269 Medan - Sumut Mengkhususkan pelayanan penyakit tropik dan infeksi, termasuk HIV/AIDS, dengan Voluntary Counseling and Testing (VCT) serta CST (Care Support and Treatment). Bekerja sama dengan Laboratorium Prodia Medan
Kamis, 13 Januari 2011
Rabu, 04 Agustus 2010
Jumat, 30 Juli 2010
Selasa, 27 Juli 2010
Berita Klinik-2
Sabtu 24 Jul 2010 14:19:46 WIB
Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi Bagi Pengobatan Gratis
"Akan Kembangkan Jadi Central Pelayanan HIV/AIDS"
MEDAN I DNA - Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi bekerjasama dengan Medical Emergency Resque Commite (MER-C), dan Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI), mengadakan pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu, Sabtu (24/7/2010).
Acara yang digelar di Klinik di Jalan Denai Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Medan Denai ini berbagi kepada 100 lebih masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Tampak puluhan warga yang mengantri didominasi para manula.
"Kita berharap, kegiatan ini dapat berjalan secara berkesinambungan, tidak kali ini saja," kata Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi, dr Umar Zein DTM & H, SpPD KPTI.
Umar mengatakan, Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi ini kedepannya akan dikembangkan menjadi central penanganan HIV/AIDS, mulai dari konseling hingga pengobatan. Dalam hal ini, klinik bekerjasama dengan laboratorium Prodia Medan. "Untuk itu, kita juga mengharapkan bantuan pemerintah. Kita juga merencanakan akan melayani pasien askes di sini nantinya, dan saat ini masih dalam proses," terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama Klinik MER-C, dr M Edy mengatakan, MER-C selaku LSM yang concern pada pelayanan masyarakat sangat selalu siap mendukung bakti sosial seperti ini. MER-C juga memiliki Klinik MER-C berbagi di Jalan Terusan, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan dengan memberi pengobatan murah dengan biaya pengobatan Rp 5000-Rp 10000 untuk per pasien.
Dalam waktu dekat ini, MER-C akan membuka satu klinik lagi di kawasan Deli Serdang. (DNA/R-06)
Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi Bagi Pengobatan Gratis
"Akan Kembangkan Jadi Central Pelayanan HIV/AIDS"
MEDAN I DNA - Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi bekerjasama dengan Medical Emergency Resque Commite (MER-C), dan Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI), mengadakan pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu, Sabtu (24/7/2010).
Acara yang digelar di Klinik di Jalan Denai Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Medan Denai ini berbagi kepada 100 lebih masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Tampak puluhan warga yang mengantri didominasi para manula.
"Kita berharap, kegiatan ini dapat berjalan secara berkesinambungan, tidak kali ini saja," kata Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi, dr Umar Zein DTM & H, SpPD KPTI.
Umar mengatakan, Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi ini kedepannya akan dikembangkan menjadi central penanganan HIV/AIDS, mulai dari konseling hingga pengobatan. Dalam hal ini, klinik bekerjasama dengan laboratorium Prodia Medan. "Untuk itu, kita juga mengharapkan bantuan pemerintah. Kita juga merencanakan akan melayani pasien askes di sini nantinya, dan saat ini masih dalam proses," terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama Klinik MER-C, dr M Edy mengatakan, MER-C selaku LSM yang concern pada pelayanan masyarakat sangat selalu siap mendukung bakti sosial seperti ini. MER-C juga memiliki Klinik MER-C berbagi di Jalan Terusan, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan dengan memberi pengobatan murah dengan biaya pengobatan Rp 5000-Rp 10000 untuk per pasien.
Dalam waktu dekat ini, MER-C akan membuka satu klinik lagi di kawasan Deli Serdang. (DNA/R-06)
Berita Klinik-1
Sabtu 24 Jul 2010 19:50:36 WIB
Setiap Hari Pasien Periksa HIV/AIDS Satu Balita Positif HIV
MEDAN I DNA - Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Medan Denai, akan dikembangkan menjadi Central Pelayanan HIV/AIDS. Meski sedang dalam proses, namun sudah setahun belakangan klinik ini menerima pasien HIV/AIDS.
Menurut Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi, Dr dr Umar Zein DTM & H, SpPD KPTI, sedikitnya satu pasien berkunjung setiap harinya untuk memeriksakan dirinya apakah terinfeksi HIV/AIDS atau tidak. Meski kebanyakan pasien berasal dari Kota Medan, namun ada pula yang datang dari luar kota, dari Bagan Batu misalnya.
Umar menjelaskan, pasien yang datang rata-rata berusia produktif, dari 30-50 tahun. Dan persentase penularan tertinggi karena heteroseksual. "Kalau perempuan rata-rata ditularkan oleh suaminya," katanya.
Dari sekian banyak pasien yang berkunjung, terdapat satu balita yang positif HIV, dan itu berasal dari orangtuanya. Dalam penanganan HIV/AIDS ini, lanjut Umar, Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi bekerjasama dengan Laboratorium Prodia Medan dalam pemeriksaan darah pasien. "Kalau untuk ARV, tetap dari Rumah Sakit Adam Malik. Kita hanya memfasilitasi," imbuhnya.
Klinik ini sangat memudahkan pasien yang berkunjung untuk konseling ataupun terapi. Karena pasien cukup datang ke klinik tersebut tanpa perlu repot-re pot ke laboratorium atau ke rumah sakit untuk mengambil ARV. Sebab semuanya telah disediakan Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi.
Umar juga mengharapkan bantuan pemerintah untuk membantu proses jalannya klinik. Karena dalam waktu dekat, di tempat ini juga akan dibangun klinik VCT. Seperti diketahui, semakin banyak VCT, semakin banyak pula pasien HIV/AIDS yang terjaring. Dengan demikian, penyebaran HIV/AIDS dapat diminimalisir. (DNA/R-06)
.
Setiap Hari Pasien Periksa HIV/AIDS Satu Balita Positif HIV
MEDAN I DNA - Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Medan Denai, akan dikembangkan menjadi Central Pelayanan HIV/AIDS. Meski sedang dalam proses, namun sudah setahun belakangan klinik ini menerima pasien HIV/AIDS.
Menurut Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi, Dr dr Umar Zein DTM & H, SpPD KPTI, sedikitnya satu pasien berkunjung setiap harinya untuk memeriksakan dirinya apakah terinfeksi HIV/AIDS atau tidak. Meski kebanyakan pasien berasal dari Kota Medan, namun ada pula yang datang dari luar kota, dari Bagan Batu misalnya.
Umar menjelaskan, pasien yang datang rata-rata berusia produktif, dari 30-50 tahun. Dan persentase penularan tertinggi karena heteroseksual. "Kalau perempuan rata-rata ditularkan oleh suaminya," katanya.
Dari sekian banyak pasien yang berkunjung, terdapat satu balita yang positif HIV, dan itu berasal dari orangtuanya. Dalam penanganan HIV/AIDS ini, lanjut Umar, Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi bekerjasama dengan Laboratorium Prodia Medan dalam pemeriksaan darah pasien. "Kalau untuk ARV, tetap dari Rumah Sakit Adam Malik. Kita hanya memfasilitasi," imbuhnya.
Klinik ini sangat memudahkan pasien yang berkunjung untuk konseling ataupun terapi. Karena pasien cukup datang ke klinik tersebut tanpa perlu repot-re pot ke laboratorium atau ke rumah sakit untuk mengambil ARV. Sebab semuanya telah disediakan Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi.
Umar juga mengharapkan bantuan pemerintah untuk membantu proses jalannya klinik. Karena dalam waktu dekat, di tempat ini juga akan dibangun klinik VCT. Seperti diketahui, semakin banyak VCT, semakin banyak pula pasien HIV/AIDS yang terjaring. Dengan demikian, penyebaran HIV/AIDS dapat diminimalisir. (DNA/R-06)
.
Berita Klinik
KLINIK PENYAKIT TROPIK HADIR DI KAWASAN DENAI
Starberita – Medan, Pengobatan gratis bagi rakyat miskin dilakukan mantan Dirut RSU Pirngadi Medan, Dr dr Umar Zein, di jalan Denai Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Denai, Sabtu (24/7), tidak lain tidak bukan agar masyarakat kecil bisa sehat.
Pengobatan gratis ini dilakukan sengaja sekaligus peresmian klinik Penyakit Tropik dan Infeksi, hasil bekerjasamanya dengan Medical Emergency Resque Commite (Mer-c) dan Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI). “Saya melakukan pengobatan gratis bagi rakyat miskin bertujuan agar mereka bisa hidup sehat, sekaligus saya ingin meresmikan Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi,”tuturnya.
Dalam acara pengobatan gratis tersebut, sebanyak 150 orang datang untuk memeriksakan kesehatan mereka. “Pengobatan gratis ini melayani penyakit umum, seperti ispa, rematik dan Hipertensi,”katanya.
Acara yang dimulai pukul 09.30 tersebut, telah membuat simpatik bagi masyarakat. Sebelumnya menurut Umar, kalau dirinya sudah mensosialisasikan acara ini kepada kepling. “Jadi bagi masyarakat yang ingin berobat harus kekepling untuk mengambil kupon,”terangnya.
Namun Umar menambahkan, dirinya menyediakan kupon berobat gratis ini untuk 100 orang pengobatan. "Namun yang kami terima saat ini mencapai 150 orang lebih yang berobat ke Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi,"tegasnya.
Penyelenggaraan acara ini dibantu oleh MER-C, SPKs, PKVHI, Laboratorium Prodia dan masyarakat umum. “Kita sangat mengharapkan acara ini tidak sampai disini saja,”ucapnya.
Sementara itu, Dirut Utama Klinik Mer-c, dr. M Edy mengatakan, Mer-c selaku LSM yang concern pada pelayanan masyarakat selalu siap mendukung bakti sosial seperti ini. Mer-C juga memiliki klinik di jalan Terusan Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Seituan, dengan memberikan pengobatan murah dengan biaya Rp.5000 sampai Rp10.000 per pasien. Dalam waktu dekat ini, Edy menjelaskan kalau Mer-C akan membuka satu klinik lagi di kawasan Deli Serdang.(AKB/MBB)
Starberita – Medan, Pengobatan gratis bagi rakyat miskin dilakukan mantan Dirut RSU Pirngadi Medan, Dr dr Umar Zein, di jalan Denai Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Denai, Sabtu (24/7), tidak lain tidak bukan agar masyarakat kecil bisa sehat.
Pengobatan gratis ini dilakukan sengaja sekaligus peresmian klinik Penyakit Tropik dan Infeksi, hasil bekerjasamanya dengan Medical Emergency Resque Commite (Mer-c) dan Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI). “Saya melakukan pengobatan gratis bagi rakyat miskin bertujuan agar mereka bisa hidup sehat, sekaligus saya ingin meresmikan Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi,”tuturnya.
Dalam acara pengobatan gratis tersebut, sebanyak 150 orang datang untuk memeriksakan kesehatan mereka. “Pengobatan gratis ini melayani penyakit umum, seperti ispa, rematik dan Hipertensi,”katanya.
Acara yang dimulai pukul 09.30 tersebut, telah membuat simpatik bagi masyarakat. Sebelumnya menurut Umar, kalau dirinya sudah mensosialisasikan acara ini kepada kepling. “Jadi bagi masyarakat yang ingin berobat harus kekepling untuk mengambil kupon,”terangnya.
Namun Umar menambahkan, dirinya menyediakan kupon berobat gratis ini untuk 100 orang pengobatan. "Namun yang kami terima saat ini mencapai 150 orang lebih yang berobat ke Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi,"tegasnya.
Penyelenggaraan acara ini dibantu oleh MER-C, SPKs, PKVHI, Laboratorium Prodia dan masyarakat umum. “Kita sangat mengharapkan acara ini tidak sampai disini saja,”ucapnya.
Sementara itu, Dirut Utama Klinik Mer-c, dr. M Edy mengatakan, Mer-c selaku LSM yang concern pada pelayanan masyarakat selalu siap mendukung bakti sosial seperti ini. Mer-C juga memiliki klinik di jalan Terusan Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Seituan, dengan memberikan pengobatan murah dengan biaya Rp.5000 sampai Rp10.000 per pasien. Dalam waktu dekat ini, Edy menjelaskan kalau Mer-C akan membuka satu klinik lagi di kawasan Deli Serdang.(AKB/MBB)
Langganan:
Postingan (Atom)